Penyakit kanker, khusus kanker payudara tidak semata-mata merupakan fenomena kelainan biologik, melainkan juga merupakan fenomena psikologik, psikoseksual dan psikososial. Oleh karena itu dalam hal penatalaksanaan penderita kanker payudara hendaknya dilakukan dengan pendekatan holistik. Hal yang sering dilupakan dan selalu menjadi kritik yang ditujukan kepada seorang dokter ahli bedah adalah bahwa ia terlalu terpaku pada kelainan patologik organ tubuh payudara penderita, daripada melihat penderita sebagai seorang individu atau manusia yang berperasaan. Dengan sikap yang demikian itu sesungguhnya dokter telah mengesampingkan kesempatan melakukan pendekatan dengan penderita secara manusiawi dan membuat dirinya tidak mampu memberikan perhatian yang terbaik dan optimal. Organ payudara merupakan ciri seks sekunder bagi seorang wanita, yang penting artinya tidak hanya bagi penyusuan bayi tetapi terlebih mempunyai arti bagi body image ( citra diri). Oleh karena itu setiap kelainan pada payudara seorang wanita akan mempengaruhi tidak hanya dari segi biologik, tetapi juga psikologik, psikoseksual dan psikososial. dalam buku ini diuraikan bagaimana melakukan deteksi dini yang dapat dilakukan oleh seorang wanita, yaitu pemeriksaan payudara sendiri (sadari). Selain daripada itu diuraikan pula dimensi psikologik dan dimensi religi ( keimanan/keagamaan) yang mempunyai peran penting bagi keberhasilan terapi (operable, curable, controllable and manageable)